Jumat, 14 Juni 2019

Rindu pencari




Angan berselimut angin
Senja menepi terik mencari
Menari mencuci udara menutupi kulit ingin
Terbekam frasa berkelana cuaca dingin

Seketika, jiwa-jiwa pergi melintang
melayang kelangit bintang
mata bercaya-caya,
Rasa sudah apa membentang
Mencari kian abadi nikmati kenang

Jangan, jangan termanggu rupa
Rindu kian semu kala temu bertapa
Alam, rembulan dan mentari kawan berpacu
Menyatu turut daku

Di taman kekasih
Ku tuai rindu berkasih

Minggu, 03 Maret 2019

Sepucuk air tuba

Rintih mulai tak bersuara
Hanya jeritan sabda yang semakin mendera
Tubuhpun tak kuasa ber iba
Sungguh duka yang tak biasa

Mana ada hati yang rela
Terbaring tuk mengingat luka
Tuhankah yang bersedia
Atau hanya kau yang terlalu tega

Bila mana rasa sekedar suka
Cabut saja agar aku tak mencinta
Cinta bukan untuk di cerca
Air tuba tak setulus air mata

                                               03-03-2018

Sabtu, 02 Maret 2019

Kata Senja

Bila saja melepaskan cinta tak perlu rasa
Sudah lama aku berlayar temui senja
Menatap lepas tanpa sehelai pinta saat berdo'a

Rasa kau tega adanya
Merubah fakta terbiasa
Mencuri cinta yang tak berharta

Tak perlu iba, mata meresap duka yang terbiasa
Seakan kelana kehilangan fajar usia
Udara mengubah cuaca
Hingga Cuacapun yang melupa di akhir senja

Sungguh, sungguh ku paksakan melupa
Di depan sana tampak jelas sisa bayangan tanpa sabda
Membekas rupa tanpa ada sesosok manusia

Genggong - 02-03-2019


Jumat, 01 Februari 2019

Orientasi Pendidikan Menghadapi revolusi industri 4.0

Analisis Distruptif dunia pendidikan dan tekhnologi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia sebagaimana revolusi industri generasi pertama melahirkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin uap pada abad ke- 18. Revolusi ini dicatat oleh ahli sejarah berhasil mengangkat naik perekonomian secara dramatis.

Kedua, ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik yang memicu kemunculan pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan lainnya yang mampu mengubah wajah dunia secara signifikan.

Kemudian revolusi industri generasi ketiga, ditandai dengan kemunculan teknologi komputer, internet dan digital yang tidak saja mengubah dunia industri namun juga budaya dan habitat generasi secara mendasar.

Berikutnya, pada revolusi generasi Keempat, Revolusi industri generasi keempat ini ditandai dengan kemunculan komputer super, kecerdasan buatan atau Intelegensi Artifisial.

Pendidikan 4.0 (education 4.0) adalah istilah umum yang digunakan oleh para ahli teori pendidikan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran. Ini adalah lompatan dari Pendidikan 3.0 menurut Jeff Borden, mencakup pertemuan ilmu saraf, psikologi kognitif, dan teknologi pendidikan, menggunakan teknologi digital dan mobile berbasis web, termasuk aplikasi, perangkat keras dan perangkat lunak, dan “hal lain dengan e di depannya. Pendidikan 4.0 jauh diatas hal tersebut dan dalam beberapa hal, pendidikan 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan munculnya revolusi industri keempat (4 IR) atau (RI 4) dimana manusia dan mesin diselaraskan untuk mendapatkan solusi, memecahkan masalah dan tentu saja menemukan kemungkinan inovasi baru.

"Tantangan pendidikan di era revolusi industri 4.0 berupa perubahan dari cara belajar, pola berpikir serta cara bertindak para peserta didik dalam mengembangkan inovasi kreatif berbagai bidang. Dengan hal ini, dapat menekan angka pengangguran di Indonesia khususnya dalam persaingan pasar global,"

Pendidikan di abad 18 lebih mengandalkan pemahaman konseptual secara manual. Manusia yang hidup di abad tersebut memiliki kemampuan intelektual melalui referensi literatur yang disediakan di perpustakaan. Namun, hal tersebut sangat tidak efektif karena pendidikan hanya terserap untuk negara yang sudah mapan dalam bidang industri. Kemudian berkembang di abad 20 dengan munculnya alat-alat telekomunikasi modern yang mengubah gaya hidup manusia. Setelah itu, era digital mulai memasuki pasar teknologi global untuk memperbaharui pola pikir dalam berinovasi.

Tenaga pendidik di era revolusi industri harus meningkatkan pemahaman dalam mengekspresikan diri di bidang literasi media, memahami informasi yang akan dibagikan kepada para peserta didik serta menemukan analisis untuk menyelesaikan permasalahan akademisi literasi digital. Oleh karena itu semua pihak harus meningkatkan kolaborasi dalam orientasi pendidikan mendatang serta mengubah kinerja sistem pendidikan yang dapat mengembangkan kualitas pola pikir pelajar dan penguatan digitalisasi pendidikan yang berbasis aplikasi.
Kompetensi yang dibutuhkan guru dalam era Pendidikan 4.0 adalah:

Pertama, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving skill). Kompetensi ini sangat penting dimiliki peserta didik dalam pembelajaran abad 21. Guru 4.0 harus mampu meramu pembelajaran sehingga dapat mengeksplor kompetensi ini dari diri peserta didik.

Kedua, keterampilan komunikasi dan kolaboratif (communication and collaborative skill). Sebagai satu kompetensi yang sangat dibutuhkan dalam abad 21, keterampilan ini harus mampu dikonstruksi dalam pembelajaran. Model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi harus diterapkan guru guna mengkonstruksi kompetensi komunikasi dan kolaborasi.

Ketiga, keterampilan berpikir kreatif dan inovasi (creativity and innovative skill). Revolusi industri 4.0 mengharuskan peserta didik untuk selalu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif. Tindakan ini perlu dilakukan agar peserta didik mampu bersaing dan menciptakan lapangan kerja berbasis industri 4.0. Kondisi ini diperlukan mengingat sudah banak korban revolusi industri 4.0. Misalnya, banyak profesi yang tergantikan oleh mesin digital robot. Contoh, pembayaran jalan tol menggunakan e-toll. Sistem ini telah memaksa pengelola jalan tol untuk memberhentikan tenaga kerja yang selama ini digunakan di setiap pintu tol.

Keempat, literasi teknologi informasi dan komunikasi (information and communication technology literacy). Literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi kewajiban bagi guru 4.0. Literasi TIK harus dilakukan agar tidak tertinggal dengan peserta didik. Literasi TIK merupakan dasar yang harus dikuasai guru 4.0 agar mampu menghasilkan peserta didik yang siap bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Selasa, 29 Januari 2019

bukti intelektualitas imaginasi



Adapun perkembangan pemikiran bermula tidak hanya dari fokus pada teori pengetahuan ilmiah, melainkan berangkat dari intelegensi imaginasi intelektual sehingga mampu di transformasikan menjadi sebuah karya monumental.

imajinasi secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental dan ide. istilah ini secara teknis dipakai dalam psikologi sebagai proses membangun kembali persepsi dari suatu benda yang terlebih dahulu diberi persepsi pengertian, berangkat dari ide itulah orientasi ruang imaginasi semakin terakumulasi pada tatanan prinsip ilmiah. Sejak penggunaan istilah ini bertentangan dengan yang dipunyai bahasa biasa, beberapa psikolog lebih menyebut proses ini sebagai “menggambarkan” atau “gambaran” atau sebagai suatu reproduksi yang bertentangan dengan imajinasi “produktif” atau “konstruktif”.

Gambaran citra dimengerti sebagai sesuatu yang dilihat oleh “mata pikiran”. Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi manusia ialah bahwa hal itu memperbolehkan setiap makhluk yang sadar untuk memecahkan masalah (dan oleh karena itu meningkatkan fitnes) perseorangan oleh penggunaan simulasi jiwa.

Ketika seseorang terlibat dalam rutinitas tanpa imajinasi, dia berpotensi kehilangan kreativitas. Kreativitas dihasilkan dari disiplin dan pengulangan oleh imajinasi artistik dan ilmiah, untuk membentuk wujud dari ide-ide yang dimiliki. Dan, kreativitas tidak dihasilkan dari sebuah aturan ataupun prosedur, tetapi dihasilkan dari ketidakteraturan, dari bebasnya imajinasi untuk sesuka hatinya membentuk sesuatu.

Orang-orang kreatif tidak akan terjebak dalam sebuah fokus ataupun gagasan, mereka akan membiarkan wawasan dan cara berpikirnya liar dan merdeka untuk memungkinkan apa-apa yang sebelumnya dirasakan tidak mungkin. Mereka berani melintasi semua batas-batas disiplin, mereka berani menjauh dari sebuah gambaran umum, dan mereka berani mencampur segala sesuatu walau hal-hal itu sebelumnya dianggap tidak wajar.

Kreativitas sangat diperlukan untuk memecahkan masalah, untuk menemukan solusi, dan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan unik. Jadi, orang-orang kreatif harus keluar dari kotak nyaman, harus berani bergerak bersama risiko, dan harus cerdas intuisi untuk melihat hal-hal yang tidak mampu dilihat oleh orang-orang biasa. Orang-orang kreatif adalah orang-orang luar biasa.

Orang-orang kreatif harus fokus pada energi kreatif dirinya, dan harus sadar diri bahwa kreatif artinya bebas tanpa batas, dan kebebasan itu sebebas-bebasnya imajinasi diri sendiri.

Orang-orang kreatif bukanlah orang-orang yang ngotot dalam rutinitas pekerjaannya dengan aturan dan prosedur. Tetapi, mereka adalah orang-orang yang setiap harinya menumbuhkan potensi dirinya di dalam energi kreativitas diri sendiri yang inovatif. Biasanya, orang-orang kreatif sangat serius dan fokus untuk menekuni usaha atau hal-hal yang sifatnya artistik. Mereka pasti memiliki hobi dari salah satu bidang kreatif berikut, seperti: melukis, menulis, memahat, memainkan alat musik, menari, bernyanyi, fotografer, menulis puisi, atau aktivitas artistik lainnya. Hobi mereka tersebut akan membantu imajinasi kreatif mereka untuk melewati batas-batas rutinitas sehari-hari.

Orang-orang kreatif harus melatih semua inderanya agar dapat memiliki imajinasi yang intuitif. Latihan yang terus-menerus untuk menyatukan emosi, pikiran, dan jiwa ke dalam hal-hal yang dikerjakan dengan sepenuh hati dan totalitas, akan memudahkan diri menjadi lebih intuitif terhadap hal-hal yang dikerjakan.

Kekuatan intuitif adalah kekuatan untuk merasakan sesuatu secara naluri. Memperkuat intuitif bisa dilakukan dengan membiasakan jiwa untuk merasakan dan mendengarkan ide-ide yang dihasilkan oleh imajinasi artistik kreatif.

Leonardo da Vinci adalah seorang ilmuwan yang paling kreatif dan sangat membantu terciptanya peradaban seperti abad ke 21 ini. Sebagai ilmuwan paling kreatif, Leonardo da Vinci memiliki beragam kemampuan kreatif dibanyak bidang. Dia seorang pelukis yang sangat terkenal, salah satu karyanya adalah Mona Lisa; dia juga seorang pematung, arsitek, musisi, ahli matematika, insinyur, penemu berbagai teknologi persenjataan militer, ahli anatomi, ahli geologi, pembuat peta, ahli botani, penulis, dan banyak hal-hal kreatif lainnya yang telah disumbangkan oleh Leonardo da Vinci untuk kemajuan peradaban manusia. Leonardo da Vinci adalah contoh nyata aliran energi kreatif secara artistik dan ilmiah. Dia seorang jenius yang mau tahu semua hal, pikirannya terus-menerus ingin tahu; dan dia sangat cerdas membebaskan emosi, pikiran, dan jiwanya untuk mengembara sebebas-bebasnya di dalam imajinasi kreatif, baik secara artistik maupun ilmiah.

Bukan Leonardo da Vinci saja yang membiarkan imajinasi kreatifnya secara artistik dan ilmiah, tetapi Albert Einstein juga membiarkan imajinasi kreatifnya secara artistik dan ilmiah. Sebagai ahli fisika, Albert Einstein juga sering melamun bersama musiknya, dia sering memainkan biolanya untuk mendapatkan imajinasi bebas. Dan, demikian juga dengan para ahli diberbagai bidang, yang menghasilkan karya-karya paling kreatif dan inovatif di dunia; mereka selalu mampu meleburkan emosi, pikiran, dan jiwanya ke dalam energi artistik dan energi ilmiah.

Proses kreativitas adalah pertumbuhan dengan menghasilkan beberapa hasil yang bertentangan. Sebagai contoh, seorang pelukis selalu membuat banyak sketsa sebelum memilih satu sebagai ide untuk lukisannya. Jadi, sebelum sebuah lukisan itu dihasilkan, sudah ada banyak ide yang dituangkan dalam bentuk sketsa. Demikian juga dengan penulis, sebelum menulis sesuatu pasti sudah memiliki berbagai ide atau sudut pandang yang akan ditulis, dan diantara sekian banyak sudut pandang, diangkatlah salah satu yang diyakini. Dan semua ini bisa terjadi, karena intuisi mampu melihat potensi dari ide-ide yang dihasilkan tersebut. Lalu, disinilah proses pengambilan keputusan yang tegas dan berani menciptakan sebuah hasil akhir.

Kreativitas selalu bekerja dari wilayah imajinasi bebas, lalu dituangkan ke dalam metode ilmiah, yang selanjutnya bermain di wilayah hipotesa, pengujian, konsep, draft; dan terus-menerus akan bermain di wilayah metode ilmiah sampai hasil akhir diputuskan secara resmi oleh yang berwenang.

Selasa, 15 Januari 2019

Sukses di KLESF Malaysia, SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong kembali berjaya di Thailand.


Sukses di KLESF Malaysia, SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong kembali berjaya di Thailand.

"Foto saat 3 siswi dan pembina SMA Unggulan menerima special Gold excelence award"

Tiga siswi SMA Unggulan Haf-Sa Zainul Hasan BPPT Genggong yang tergabung dalam Tim indonesia science berhasil meraih Gold Medal excelence award di ajang Phattalung Internasional Fair 2019, Thailand. Selasa 15/01.

Prestasi internasional ini diraih setelah mampu bersaing dengan 26 tim dari 4 Negara Asia diantaranya Thailand, Vietnam, Indonesia dan China, 3 santri atas nama nanik noer laila, Khomsiah Naily dan Cahyaning  fitri Ali Aisyah dengan riset ilmiah pada bidang Biologi dengan Judul "Beras analog dari tepung daun kelor (Moringa oleifera L.) Sebagai pangan fungsional dengan indek glikemik rendah"  ternyata mampu bersaing dan menjadi yang terbaik pertama dari semua negara.

Pembina bidang Biologi Terapan Ustadzah yenni rahma. S.Pd yang juga ikut mendampingi ke Thailand mengungkapkan "Ia merasa sangat terharu dan bangga atas capaian prestasi ini, iapun tidak menyangka karya anak didiknya bisa menjadi yang terbaik bahkan sangat bangga bisa mengibarkan bendera merah-putih pada ajang internasional tsb, mengingat peserta dari negara lain juga sangat bagus saat melakukan oral presentasi di depan juri dan peserta dari negara lain, tak henti-hentinya ia bertemakasih dan mengucap rasa syukur pada Allah SWT."


Lanjut yenni, ia juga memohon dukungan dan do'a untuk event berikutnya PCCST  international science fair yang akan di gelar hari Jum'at besok di satun, Thailand. Ia berharap barokah dari muassis pondok pesantren zainul Hasan Genggong selalu mengiringi keberhasilan santri SMA Unggulan selama di Thailand.

Terpisah, Kepala sekolah SMA Unggulan Haf-Sa M. Inzah. M.Pd.i Merasa terkejut dengan keberhasilan siswanya saat di konfirmasi melalui via WA, ia sangat bersyukur apa yang menjadi harapan sebelumnya setelah berhasil dengan 2 mendali perunggu pada ejang KLESF Malaysia, kini berhasil menjadi yang terbaik pertama dan berhak atas spesial Gold.

"Alhamdulillah, semua ini Barokah sesepuh Genggong, tak banyak yang bisa kami ucapkan, kecuali Rasa Syukur dan Ucapan Terima Kasih pada rekan-rekan yang telah mendukung dan mendoakan, mudah-mudahan prestasi ini memberikan sinergi untuk masa depan indonesia terlebih perkembangan pesantren berikutnya," Ujar Alumnus Institut ilmu Keislaman Zainul Hasan Genggong ini.(aln)


Selasa, 08 Januari 2019

80 Juta saja

Manusia dan kualitas nilai

Sebuah pemberitaan dimedia sosial kini ramai dengan tagar #80_Juta, tentu bagi kalangan menengah kebawah itu merupakan harga yang fantastis, beda dengan golongan menengah keatas yang mewajarkan nilai tersebut

Tak banyak yang tau mengenai esensi dari sebuah nilai itu sendiri, yang sejatinya juga saling berindikasi dengan jati diri

Kita lihat bagaimana konsep dagang
"Secara konsep spesifikasi dan kualitas mempengaruhi hasil"
Namun tidak sepenuhnya hasil tersebut lahir dari kualitas barang itu sendiri melainkan datang dari kualitas pemilik barang itu sendiri, sehingga secara relatif naik hingga melebihi batas kewajaran barang tersebut..

Hal inilah yang perlu kita observasi tentang nilai yang mempengaruhi hasil, tentu 80 Juta hanyalah Nominal angka, esensinya siapa pemilik nominal itu? Tentu bukanlah lahir dari orang yang tak berkualitas, melainkan mereka yang berkualitas sehingga hargapun menunjang kepada nominal yang melampaui batas..

Manusia-manusia yang berkualitas tentu tak melihat dari jalur nominal objektif, ia akan menganalisa sistematika pada konsep subjektif bagaimana meningkatkan integritas kepribadiannya sendiri.

Tentang nilai , biarlah tuhan yang memihak siapa yang berhak
Semoga Tuhan memberkati kita dengan nilai yang tak terprovokasi 6

Selamat menikmati potensi
#80Juta

Rindu pencari

Angan berselimut angin Senja menepi terik mencari Menari mencuci udara menutupi kulit ingin Terbekam frasa berkelana cuaca dingin ...